Hatinya kembali berteduh dalam naungan-Nya.
Hampir sepanjang tahun ini berkali-kali saya dibuat merasakan bagaimana sesaknya bernafas. Berbagai rangkaian kejadian atau momen yang membuat saya sadar bahwa takdir-Nya memang tak berpihak pada tubuh ini.
Seperti lagu Laila,
Aku berseru jauh ke pertolongan bagiku.
Hati saya berteriak setiap kali malam penuh sesak dan penyesalan itu datang. Mengambil alih seluruh jiwa dan raga. Membiru.
“Saya sudah mati”, begitu pikir saya. Bagai dibuat mati ratusan kali.
Sebab otak kecil ini dulunya tidak pernah terisi dengan ribuan ketakutan serta rasa bersalah terhadap apa yang sudah terjadi sebelumnya. Semua mimpi dan angan bagai dihancurkan begitu saja. Digantikan oleh seribu tanda tanya di kepala, apa diri ini benar-benar tidak akan pernah layak meraih mimpi besar itu?
Tidak pernah lebih sedih daripada ini
Tidak pernah lebih sesak daripada ini
Tidak pernah lebih menderita daripada ini
Lalu, saya terbangun.
Meratapi kemalangan hidup yang selayaknya dihadapi senyum samar di wajah. Meratapi penjara realita akan penyesalan. Saya belum benar-benar mati, rupanya.
Jiwa yang hancur, namun percaya waktu-Nya
Bertanya-tanya apakah ini jalan saya yang seharusnya?
Bertanya-tanya apa Tuhan sudi mendengar seluruh derita nelangsa ini?
Pun, tak bisa bohong bahwa diri ini masih jauh dari kata ‘taat kepada-Nya’. Tapi, segalanya telah dibuktikan oleh-Nya. Saya yakin Tuhan mendengar dan melihat tangis saya setiap malamnya.
Perlahan-lahan tangis itu digantikan oleh tawa. Penderitaan yang tergantikan oleh sebuah penghargaan. Rasa sakit itu disembuhkan dengan penawarnya.
Bersukalah dalam pengharapan
Sabar dalam kesesakan
Dan, bertekunlah di dalam doa
Teguhlah hai kau, jiwaku
Sekarang, hatiku berserah
Laila, hatiku berteduh
Dalam naungan Yang maha tinggi
Dalam lindungan sang fajar
Dalam dekapan erat tangan Tuhan
Dan dari sana, saya dibuat kembali hidup tanpa adanya lagi rasa bersalah. Walau berkali-kali sempat terjatuh hebat, dari sana saya dibuat sadar bahwa Tuhan jauh lebih tahu mana yang layak untuk makhluk-Nya.